Selasa, 22 November 2016

Penerapan Caring Manajemen Dalam Pelayanan Homecare



Penerapan Caring Manajemen Dalam Pelayanan Homecare

A.    Definisi
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif  diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Rice. R, (2001) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada program home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :
1.      Klien dengan COPD
2.      Klien dengan penyakit gagal jantung
3.      Klien dengan gangguan oksigenasi
4.      Klien dengan mengalami perlukaan kronis
5.      Klien dengan diabetes
6.      Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
7.      Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
8.      Klien dengan terapi cairan infus di rumah
9.      Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
10.  Klien dengan AIDS

Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
1.      Klien dengan post partum 
2.      Klien dengan gangguan kesehatan mental 
3.      Klien dengan kondisi Usia Lanjut
4.      Klien dengan kondisi terminal ( Hospice and Palliative care)
5.      (Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)

B.     Tujuan Diadakannya Home Care
1.      Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
2.      Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
3.      Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

C.     Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care
1.      Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
2.      Upaya promotif atau preventif
3.      SDM perawat
4.      Kebutuhan pasien
5.      Kependudukan
6.      Dana




D.    Manfaat Home Care
1.       Bagi Klien dan Keluarga :
a.       Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi keluarga
b.      Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa keluarga ada yang sakit
c.       Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d.      Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk menggantikannya
2.       Bagi Perawat :
a.       Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang tetap sama
b.      Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
c.       Data dan minat pasien
3.       Bagi Rumah Sakit :
a.       Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan home care yang dilakukannya.
b.      Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c.       Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

E.     Ruang lingkup
Ruang Lingkup Home Care yaitu :
1.       Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2.       Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3.       Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.
4.       Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
5.       Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
6.       Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
7.       Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
8.       Pelayanan informasi dan rujukan
9.       Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
10.   Higiene, dan sanitasi perorangan serta lingkungan
11.   Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial.

F.      Prinsip Home Care
Agar  pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu diperhatikan beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home care.
Prinsip – prinsip terssebut diantaranya : 
1.      Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
2.      Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter, bidan, perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain).
3.      Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
4.      Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
5.      Menggunakan data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetapkan diagnosa.
6.      Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada kebutuhan.
7.      Memberi pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif.
8.      Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan, medik dan lainnya.
9.      Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.
10.  Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
11.  Mengembankan kemampuan profesional.
12.  Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
13.  Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care.


G.    Lingkup Keperawatan Di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :
1.      Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio- psiko- sosio- spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
2.      Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
3.      Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
4.      Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.
5.      Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.



H.    Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah
Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1.      Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di rumah sakit.
2.      Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
3.      Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hpertensi, masalah-masalah kejiwaan dan asuhan pada anak.

I.       Peran dan Fungi Perawat Home Care
1.       Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan  pelayanan, dengan fungsi :
a.           Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
b.          Menyusun rencana pelayanan
c.           Mengkoordinir akifitas tim
d.          Memantau kualitas pelayanan
2.       Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi:
a.           Melakukan pengkajian komprehensif
b.          Menyusun rencana keperawatan
c.           Melakukan tindakan keperawatan
d.          Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
e.           Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif
f.           Melibatkan keluarga dalam pelayanan
g.          Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
h.          Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan
i.            Mendikumentasikan asuhan keperawatan.

J.       Pro dan Kontra Home Care di Indonesia
Di awal perjalanannya home care nursing sesungguhnya merupakan bentuk pelayanan yang sangat sederhana, yaitu kunjungan perawat kepada pasien tua atau lemah yang tidak mampu berjalan menuju rumah sakit atau yang tidak memiliki biaya untuk membayar dokter di rumah sakit atau yang tidak memiliki akses kepada pelayanan kesehatan karena strata sosial yang dimilikinya. Pelaksanaannya juga merupakan inisiatif pemuka agama yang care terhadap merebaknya kasus gangguan kesehatan. Perawat yang melakukannya dikenal dengan istilah perawat kunjung (visiting nurse). Bentuk intervensi yang diberikan berupa kuratif dan rehabilitatif.
Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan sistem pelayanan keperawatan dirumah (home care nursing), maka klien dan keluarga berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari pelayanan keperawatan dirumah sakit.adapun klien dan keluarga memutuskan untuk tidak menggunakan sistem ini, mungkin saja ada pertimbangan-pertimbangan yang menjadikan home care bukan pilihan yang tepat.dibawah ini terdapat tentang pro dan kontra home care di Indonesia.
Pro home care berpendapat :
  1. home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu adaptasi.
  2. home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa pasien.
  3. home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif (biopsikososiospiritual).
  4. home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
  5. home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
  6. home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan klien.
  7. home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.
  8. home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan pelayanan dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home care.
  9. pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan keluarga.
Kontra home care berpendapat :
1.      Home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan agency yang belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
a.       Dokter spesialis.
b.      Petugas laboratorium.
c.       Petugas ahli gizi.
d.      Petugas fisioterapi.
e.       Psikolog dan lain-lain.
2.      Home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga kesehatan secara individu.
  1. Klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :
a.       Unit diagnostik rontgen
b.      Unit diagnostik CT scan.
c.       Unit diagnostik MRI.
d.      Laboratorium dan lain-lain.
  1. Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan total, misalnya: klien dengan koma.
  2. Tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan, dimana keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya home care.
  3. Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :
a.       Fasilitas resusitasi
b.      Fasilitas defibrilator
  1. Jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya tingkat ketergantungan klien dan keluarga pada perawat


K.    Faktor Penghambat Dalam Pelayanan Home Care
1.      Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan Home Care.
2.      Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi.
Jarak wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care dari pihak rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan rumah susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang mendukung untk proses penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan home care.
3.      Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care
4.      Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.
5.      Terbatasnya tenaga kesehatan
6.       Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga dan biaya,
7.      Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga
8.      Ketergantungan penderita dan atau keluarga,
9.      Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,
10.  Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang diperlukan.

L.     Kelebihan Pelayanan Home Care
1.          Bisa meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan kesehatan
2.          Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
3.          Pembiayaan yang lebih murah
1 minggu di rumah sakit untuk kelas 3 kurang lebih biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000,00 kalau memakai pelayanan home care dalam 1 minggu yang dilakukan visit 3 kali kurang lebih biaya yang dikeluarkan Rp. 425.000,00.

M.   Kekurangan  Pelayanan Home Care
1.          Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
2.          Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis
3.          Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan





Pelayanan Caring Manajemen Dalam Pelayanan Klinik

Pelayanan klinik atau pelayanan kesehatan lainnya merupakan salah satu bentuk upaya yang diselanggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Klinik atau pelayanan kesehatan lainnya adalah sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas serta bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk perawatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis atau non medis, dan tindakan diagnosis lainnya yang dibutuhkan oleh masing-masing pasien dalam batas-batas kemampuan teknologi dan sarana yang disediakan.
Sedangkan untuk dapat disebut sebagai bentuk pelayanan kesehatan, baik dari jenis pelayanan kesehatan kedokteran maupun dari jenis pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki berbagai syarat pokok yang dimaksud adalah:
a.         Tersedia dan berkesinambungan
Syarat yang pertama, yaitu suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta bersifat berkesinambungan.
b.         Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar. Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
c.         Mudah dicapai
Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah sicapai oleh masyarakat.
d.        Mudah dijanggaku
Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini termasuk dari sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyrakat.
e.         Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehtan yang baik adalah bermutu. Pengertian yang dimaksud disini adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselanggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.














Daftar Pustaka

Hidayat, Lukman. 2009. Home Care dan "sedikit konsep untuk anda"

Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: PT Rineka Cipta

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta: EGC

 Wijayanto, W. T. 2010. Home Care Ala Mitra Medical Service      

0 komentar:

Posting Komentar