Penerapan Caring
Manajemen Dalam Pelayanan Homecare
A. Definisi
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan
keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari
spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu
dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home
Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan
yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home
care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah
melalui sejarah yang panjang.
Menurut Depkes RI (2002)
mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan
kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh
pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Rice. R, (2001) mengidentifikasi
jenis kasus yang dapat dilayani pada program home care yang meliputi
kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus
klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang
merupakan pasca perawatan di RS adalah :
1. Klien dengan COPD
2. Klien dengan penyakit
gagal jantung
3. Klien dengan gangguan
oksigenasi
4. Klien dengan mengalami
perlukaan kronis
5. Klien dengan diabetes
6. Klien dengan gangguan
fungsi perkemihan
7. Klien
dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
8. Klien dengan terapi
cairan infus di rumah
9. Klien dengan gangguan
fungsi persyarafan
10. Klien dengan AIDS
Sedangkan
kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
1. Klien dengan post
partum
2. Klien dengan gangguan
kesehatan mental
3. Klien dengan kondisi
Usia Lanjut
4. Klien dengan kondisi
terminal ( Hospice and Palliative care)
5.
(Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)
B. Tujuan Diadakannya Home
Care
1. Terpenuhi kebutuhan
dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
2. Meningkatkan kemandirian
keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
C. Factor-Faktor Yang
Mempengaruhi Home Care
1. Kesiapan tenaga dan
partisipasi masyarakat
2. Upaya promotif atau
preventif
3. SDM perawat
4. Kebutuhan pasien
5. Kependudukan
6. Dana
D. Manfaat Home Care
1. Bagi Klien dan Keluarga
:
a. Program
Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang makin mahal,
karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi
keluarga
b. Mempererat
ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa keluarga ada
yang sakit
c. Merasa
lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin
banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat orang sakit
yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk menggantikannya
2. Bagi
Perawat :
a. Memberikan
variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang tetap
sama
b. Dapat
mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan kesehatan
yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu
kepuasan kerja perawat akan meningkat.
c. Data dan minat pasien
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Membuat rumah sakit
tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan home care yang
dilakukannya.
b. Untuk mengevaluasi dari
segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan
rumah sakit tersebut kepada masyarakat
E. Ruang lingkup
Ruang
Lingkup Home Care yaitu :
1. Memberi asuhan
keperawatan secara komprehensif
2. Melakukan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3. Mengembangkan
pemberdayaan pasien dan keluarga.
4. Secara
umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
5. Pelayanan
medik dan asuhan keperawatan
6. Pelayanan
sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
7. Pelayanan
rehabilitasi dan terapi fisik
8. Pelayanan
informasi dan rujukan
9. Pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan kesehatan
10. Higiene,
dan sanitasi perorangan serta lingkungan
11. Pelayanan
perbaikan untuk kegiatan sosial.
F. Prinsip
Home Care
Agar
pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu
diperhatikan beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home care.
Prinsip – prinsip
terssebut diantaranya :
1. Pengelolaan home care
dilaksanakan oleh perawat
2. Pelaksana Home Care
adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter, bidan, perawat,ahli
gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain).
3. Mengaplikasikan
konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
4. Mengumpulkan
data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
5. Menggunakan
data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetapkan diagnosa.
6. Mengembangkan rencana
keperawatan didasarkan pada kebutuhan.
7. Memberi
pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan
rehabilitaif.
8. Mengevaluasi respon
pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan, medik dan lainnya.
9. Bertanggung jawab
terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.
10. Memelihara dan menjamin
hubungan baik diantara anggota tim.
11. Mengembankan kemampuan
profesional.
12. Berpartisipasi pada
kegiatan riset untuk pengembangan home care.
13. Menggunakan kode etik
profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care.
G. Lingkup
Keperawatan Di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi
asuhan keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan
anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
Keperawatan yang dapat
dilakukan dengan :
1. Melakukan keperawatan
langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio- psiko- sosio- spiritual
dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara
langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan
tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan
atau tindakan-tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan
penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
2.
Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada
klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung
gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan
yang diberikan.
3.
Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan
secara berkelompok.
4.
Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut
kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart
dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima
oleh klien.
5.
Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah
dilakukan, mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
H. Jenis
Pelayanan Keperawatan Di Rumah
Jenis
pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1. Keperawatan
klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan pada
pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di
rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan
kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di
rumah sakit.
2. Pelayanan
atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan prevensi.
Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya
setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia
beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
3. Pelayanan
atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke,
hpertensi, masalah-masalah kejiwaan dan asuhan pada anak.
I. Peran
dan Fungi Perawat Home Care
1. Manajer
kasus : mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan, dengan fungsi :
a.
Mengidentifikasi kebutuhan
pasien dan keluarga
b.
Menyusun rencana pelayanan
c.
Mengkoordinir akifitas tim
d.
Memantau kualitas pelayanan
2. Pelaksana
: memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi:
a.
Melakukan pengkajian
komprehensif
b.
Menyusun rencana
keperawatan
c.
Melakukan tindakan
keperawatan
d.
Melakukan observasi
terhadap kondisi pasien
e.
Membantu pasien dalam
mengembangkan perilaku koping yang efektif
f.
Melibatkan keluarga dalam
pelayanan
g.
Membimbing semua anggota keluarga
dalam pemeliharaan kesehatan
h.
Melakukan evaluasi terhadap
asuhan keperawatan
i.
Mendikumentasikan asuhan
keperawatan.
J. Pro
dan Kontra Home Care di Indonesia
Di awal perjalanannya
home care nursing sesungguhnya merupakan bentuk pelayanan yang sangat sederhana,
yaitu kunjungan perawat kepada pasien tua atau lemah yang tidak mampu berjalan
menuju rumah sakit atau yang tidak memiliki biaya untuk membayar dokter di
rumah sakit atau yang tidak memiliki akses kepada pelayanan kesehatan karena
strata sosial yang dimilikinya. Pelaksanaannya juga merupakan inisiatif pemuka
agama yang care terhadap merebaknya kasus gangguan kesehatan.
Perawat yang melakukannya dikenal dengan istilah perawat kunjung (visiting
nurse). Bentuk intervensi yang diberikan berupa kuratif dan rehabilitatif.
Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan sistem
pelayanan keperawatan dirumah (home care nursing), maka klien dan keluarga
berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari pelayanan
keperawatan dirumah sakit.adapun klien dan keluarga memutuskan untuk tidak
menggunakan sistem ini, mungkin saja ada pertimbangan-pertimbangan yang
menjadikan home care bukan pilihan yang tepat.dibawah ini terdapat tentang pro
dan kontra home care di Indonesia.
Pro home care berpendapat
:
- home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu adaptasi.
- home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa pasien.
- home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif (biopsikososiospiritual).
- home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
- home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
- home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan klien.
- home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.
- home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan pelayanan dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home care.
- pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan keluarga.
Kontra home care
berpendapat :
1.
Home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan
agency yang belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
a.
Dokter spesialis.
b.
Petugas laboratorium.
c.
Petugas ahli gizi.
d.
Petugas fisioterapi.
e.
Psikolog dan lain-lain.
2.
Home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan
dengan menggunakan tenaga kesehatan secara individu.
- Klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :
a. Unit diagnostik rontgen
b.
Unit diagnostik CT scan.
c.
Unit diagnostik MRI.
d.
Laboratorium dan lain-lain.
- Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan total, misalnya: klien dengan koma.
- Tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan, dimana keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya home care.
- Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :
a. Fasilitas resusitasi
b. Fasilitas defibrilator
- Jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya tingkat ketergantungan klien dan keluarga pada perawat
K. Faktor
Penghambat Dalam Pelayanan Home Care
1. Adanya
rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan
Home Care.
2. Situasi
dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi.
Jarak
wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care dari
pihak rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan
rumah susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang
mendukung untk proses penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini
menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan home care.
3. Tenaga
kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care
4. Banyak
masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.
5. Terbatasnya tenaga
kesehatan
6. Adanya panggilan
kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga dan biaya,
7. Hambatan yang datang
dari pasien dan keluarga
8. Ketergantungan penderita
dan atau keluarga,
9. Untuk kolaborasi dengan
tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,
10. Letak geografis yang
jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang diperlukan.
L. Kelebihan
Pelayanan Home Care
1.
Bisa meningkatkan kemandrian
pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan kesehatan
2.
Meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan
3.
Pembiayaan yang lebih murah
1
minggu di rumah sakit untuk kelas 3 kurang lebih biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp. 1.000.000,00 kalau memakai pelayanan home care dalam 1 minggu yang
dilakukan visit 3 kali kurang lebih biaya yang dikeluarkan Rp. 425.000,00.
M. Kekurangan
Pelayanan Home Care
1.
Penanganan masa kritis
kurang cepat dan kurang efektif
2.
Kurang perhatian atau
pengawasan dari tenaga medis
3.
Letak geografis yang
berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
Pelayanan Caring Manajemen Dalam
Pelayanan Klinik
Pelayanan klinik atau pelayanan
kesehatan lainnya merupakan salah satu bentuk upaya yang diselanggarakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Klinik atau pelayanan kesehatan lainnya
adalah sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan
pelayanan yang baik dan berkualitas serta bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan dalam bentuk perawatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis atau
non medis, dan tindakan diagnosis lainnya yang dibutuhkan oleh masing-masing
pasien dalam batas-batas kemampuan teknologi dan sarana yang disediakan.
Sedangkan untuk dapat disebut sebagai
bentuk pelayanan kesehatan, baik dari jenis pelayanan kesehatan kedokteran
maupun dari jenis pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki berbagai syarat
pokok yang dimaksud adalah:
a.
Tersedia dan
berkesinambungan
Syarat
yang pertama, yaitu suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan
kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta bersifat berkesinambungan.
b.
Dapat diterima
dan wajar
Syarat
pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat
serta bersifat wajar. Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan
dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
c.
Mudah dicapai
Syarat
pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah sicapai oleh
masyarakat.
d.
Mudah dijanggaku
Syarat
pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh
masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini termasuk dari sudut
biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan
pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyrakat.
e.
Bermutu
Syarat
pokok pelayanan kesehtan yang baik adalah bermutu. Pengertian yang dimaksud
disini adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselanggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan,
dan dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta
standar yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka
Hidayat, Lukman. 2009. Home
Care dan "sedikit konsep untuk anda"
Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu Kesehatan
Masyarakat.Jakarta: PT Rineka Cipta
Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Vol.1.Jakarta: EGC
Wijayanto, W. T.
2010. Home Care Ala Mitra Medical
Service
0 komentar:
Posting Komentar